Lombok Tengah -- Pengelolaan parkir pasar renteng Kecamatan Praya dan pasar jelojok Kecamatan Kopang dianggap main-main karena retribusi dari parkiran kedua pasar yang seharusnya mampu menambah Pemasukan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dinilai sarat permainan.
Petir selaku Sekretaris LSM Alarm mengatakan, bahwa dalam pengelolaan parkiran, seharusnya Dinas Perhubungan Loteng jangan tertidur karena dari dulu selalu didorong supaya bisa masuk menjadi PAD.
"Padahal saya saat itu pernah turun kejalan untuk melakukan uji petik bersama dengan Dinas Perhubungan Loteng," ungkap Petir kepada media, Sabtu (09/07/2022).
Ia menjelaskan, Dalam uji petik yang dijalani saat mendampingi Dinas Perhubungan, parkiran pasar renteng bisa menyumbangkan 1,8 juta di hari yang paling sepi pengunjung.
"Bayangkan saja jika kita pukul rata2 1,5 jt/hari dikali 30 hari maka totalnya mencapai 45 juta perbulan, jika setahun itu bisa mencapai 540 juta dan itu baru pasar renteng saja, belum pasar jelojok," ungkapnya.
Sementara, jelasnya, pengakuan dari juru parkir pasar renteng yang sempat saya dampingi saat hearing ke dishub, mereka menyetor ke dishub katanya. Jika benar, lalu siapa yang menikmati uang itu. Jadi wajar jika angka kemiskinan dilombok tengah yang menurut data BPS bebarapa hari yang lalu terus meningkat.
"Makanya dari dulu saya selalu bilang bahwa orang-orang ini tidak pernah serius mau mendongkrak PAD Lombok Tengah. Jika sudah begitu, ya sudah saya dipertahankan donk, dalam artian pemda harus ambil sikap tegas untuk menyingkirkan pejabat yang tidak berkompeten untuk mendongkrak PAD ini," pungkasnya. (SR).