Sumbawa Barat - Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM menyebut sinergitas Tokoh Masyarakat (Toma) dan Tokoh Agama (Toga) di Kabupaten Pariri Lema Bariri sangat dibutuhkan dalam menjaga kondusifitas daerah.
Hal tersebut di sampaikan Bupati saat membuka secara resmi Musda MUI III tahun 2022 yang berlangsung di Kedai Sawah, Kamis (22/12/22) pagi.
"Alhamdulillah dengan sinerginya tokoh masyarakat dan tokoh agama sehingga situasi di KSB ini menjadi kondusif. Diamnya ulama bisa jadi lebih bersinergi dibanding yang berkoar-koar, begitupun juga Pemerintah Daerah. Semua sudah pasti berproses, artinya berproses sesuai standar, norma-norma dan hukum yang harus diperhatikan oleh pemerintah," kata Bupati.
Menurutnya, membangun sinergitas antara 2 habitat yang berbeda dimana dalam hal ini antara MUI dan Pemerintah adalah sesuatu yang sangat susah.
"Dalam surah Al-Fatir dijelaskan bahwa tidak ada yang lebih takut kepada Allah SWT selain ulama. Sehingga apapun keputusan ulama tentu akan menjadi modal utama bahkan menjadi keharusan yang harus kita laksanakan," kata Bupati.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan terkait dengan gugatan beberapa pihak terkait CSR PT. AMMAN dan terkait roster kerja yang diberlakukan perusahaan akhir-akhir ini, menurutnya, PT. AMMAN merupakan kewenangan dari pemerintah pusat dan sebagian kecil kewenangan di Pemerintah Provinsi, bukan kewenangan pemerintah kabupaten namun pemerintah kabupaten patuh terhadap kewenangan tersebut.
"Jadi, roster kerja yang dijalankan oleh PT. AMMAN telah sesuai dengan Permenaker," jelasnya.
Hadir dalam acara tersebut, Sekretaris Daerah KSB Amar Nurmansyah, ST., M.Si., Ketua MUI Provinsi Nusa Tenggara Barat yang diwakili oleh Sekjen MUI Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Plt. Ketua MUI Kabupaten Sumbawa Barat Dr. TGH. Burhanuddin Q.H. M.Pd.I. (An).