Sumbawa Barat — Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) memastikan ribuan hewan kurban yang dipotong selama hari raya Idul Adha aman dikonsumsi dan bebas dari berbagai jenis penyakit.
‘’Dari laporan tim kesehatan kita di lapangan semua hewan kurban yang dipotong dinyatakan aman,’’ jelas Kepala Dinas Pertanian KSB, Muhammad Saleh, Jum’at (30/6/2023).
Ia mengakui, untuk pengawasan terhadap hewan kurban ini dilakukan di 8 kecamatan se Kabupaten Sumbawa Barat. Tim kesehatan bentukan Dinas Pertanian memantau dan mengawasi saat pemotongan berlangsung.
‘’Sebelum dan sesudah dipotong itu tetap harus diperiksa. Sejauh ini semuanya aman dan layak dikonsumsi,’’ katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Keswan Kesmapet, Dinas Pertanian KSB, Hendra. Ia menjelaskan pengawasan oleh tim kesehatan dilakukan sebelum hewan kurban tersebut dipotong.
‘’Jadi dicek dulu kesehatannya. Setelah disembelihpun, tim kita tetap mengecek untuk memastikan hewan kurban ini aman dikonsumsi,’’ urainya.
Diakuinya, proses pemotongan hewan kurban ini tidak hanya dilakukan melalui RPH yang sudah ditunjuk. Panitia Hari Besar Islam (PHBI) juga diperbolehkan melakukan pemotongan secara langsung di tempat. Demikian juga, bagi masyarakat yang melakukan kurban diperbolehkan melakukan pemotongan sendiri.
‘’Sapi itu tadi, tetap melalui pemeriksaan lebih dulu,’’ tandasnya.
Hari ketiga pemotongan hewan kurban, total hewan kurban yang sudah dipotong mencapai 1.005 ekor. 416 ekor di Kecamatan Taliwang, 95 ekor di Kecamatan Poto Tano, 116 ekor di Kecamatan Seteluk, 67 ekor di Kecamatan Brang Rea, 29 ekor di Kecamatan Brang Ene, 64 ekor di Kecamatan Jereweh, 97 ekor di Kecamatan Maluk dan 121 ekor di Kecamatan Sekongkang. Terdiri dari 707 ekor sapi, 10 ekor kerbau dan 288 ekor kambing.
‘’Kemungkinan akan terus bertambah sampai 13 Zulhijjah mendatang,’’ tandasnya.
Selain itu, ia memastikan hewan kurban di Sumbawa Barat aman dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Penyakit hanya sempat heboh dan viral itu dipastikan tidak ditemukan pada satupun hewan kurban.
‘’Ini virus PMK kita juga aman,’’ tambahnya. (MC Sumbawa Barat).