(Foto: Boy Burhanuddin selaku Ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Sumbawa Barat)
Sumbawa Barat -- Boy Burhanuddin Teta, mantan Anggota Aliansi Masyarakat Anti Mafia Tambang (AMANAT) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), kini angkat bicara terkait adanya Laporan AMANAT atas testimoninya di pemberitaan media online beberapa hari lalu.
Dalam pemberitaan yang menuding bahwa aksi demo selama ini bersama AMANAT adalah sebuah setingan untuk menyerang PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) dan semua aksi demo tersebut dibiayai oleh mantan petinggi PT AMNT.
"Saya tidak mau lagi membohongi rakyat, ternyata aksi demo oleh AMANAT ada kepentingan besar oleh Mantan Petinggi AMNT dan kita diperalat," kata Boy kepada media. Rabu (12/07/2023).
Boy Teta sapaan akrabnya menegaskan, bahwa apa yang pernah ia katakan sebelumnya di beberapa media online adalah fakta yang sebenarnya dan bukan rekayasa maupun setingan, Boy Teta dan beberapa aktivis di KSB memang sengaja direkrut oleh eks petinggi AMNT dan digaji Rp 5 juta per bulan untuk menggelar aksi-aksi menyerang perusahaan, bahkan semua data perusahaan didapatkan dari mantan petinggi PT AMNT tersebut.
“Memang bukan AMANAT yang menggaji saya, akan tetapi semua dana dibalik aksi demo untuk menyerang perusahaan adalah dari mantan petinggi AMNT, dan saya digaji 5 juta waktu itu per satu bulan,” ungkap Boy Teta.
Kembali ditegaskan Boy, bahwa apa yang pernah ia katakan dimedia, dapat dipertanggung jawabkan secara hukum, dan Boy juga tidak gentar atas laporan AMANAT ke Polres Sumbawa Barat. Bahkan Boy meminta kepada oknum-oknum yang merasa keberatan dan kebakaran jenggot atas testimoninya yang dimuat di beberapa media online terkait siapa dalang yang membiayai dibalik aksi demo AMANAT, silahkan lapor polisi.
"Jangan main ancam segala mau lapor polisi, kalau keberatan apa yang saya katakan, silahkan lapor, biar bobroknya saya buka semua," tantang Boy.
Boy merasa tidak pernah takut membuka asal muasal dana dibalik aksi yang dilakukan oleh AMANAT yang telah membuat situasi daerah tidak nyaman, maka dalam hal ini, boy merasa justru telah melakukan kesalahan kepada rakyat Sumbawa Barat, maka dalam hal ini boy tidak akan pernah takut dan mundur sekalipun apabila ada yang kebertaan dan melaporkan dirinya ke Aparat Penegak Hukum (APH).
"Saya tidak takut sama sekali, kalau keberatan silahkan laporkan saya ke APH, saya akan buka semuanya siapa dalang dibalik aksi demo selama ini," tegasnya.
Sebelumnya, Boy mengaku sudah sering bertemu eks petinggi perusahaan tersebut. Mereka kemudian merancang aksi bagaimana menyerang perusahaan dengan isu-isu strategis di sana, berbekal informasi dari eks petinggi yang pernah menjadi orang paling berperan strategis di PT AMNT.
“Saya ke rumahnya waktu itu. Ini benar, saya tidak gentar berbicara benar. Saya berani pertanggung jawabkan statmen saya ini bahwa ada dalang yang membiayai beberapa aksi yang dilakukan oleh AMANAT dan kami digaji 5 juta waktu itu saat saya masih menjadi anggota LSM AMANAT," ujar Boy menegaskan.
Karena merasa diperalat oleh eks petinggi PT AMNT melalui setingan rekayasanya bersama LSM AMANAT, lanjut Boy, akhirnya dia dan beberapa rekannya mengundurkan diri dari keanggotaan LSM tersebut.
"Alhamdulillah jum'at kemarin saya bersama rekan-rekan MPC Pemuda Pancasila KSB melakukan konvoi di lima Desa di Kecamatan Maluk, kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah terprovokasi dengan oknum mengatasnamakan rakyat KSB atau AMANAT ini," bebernya.
Boy juga menegaskan, bahwa oknum eks petinggi PT AMNT tersebut terus memprovokasi melalui AMANAT agar Investasi di Sumbawa Barat dibuat tidak kondusif. Dengan tegas Boy melalui organisasi yang dia pimpin yaitu Pemuda Pancasila akan menolak kedatangan oknum eks PT. AMNT itu.
"Kami tolak kedatangan oknum eks PT. AMNT itu, karena dialah biang kerok dari aksi-aksi yang dilakukan oleh LSM AMANAT," pungkasnya. (An).