(Foto: Slamet Riadi selaku Sekretaris Disnakertrans KSB)
Sumbawa Barat - Kabar duka menyelimuti keluarga dan masyarakat Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), karena tiga Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal daerah tersebut meninggal dunia di Turki dan Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Menanggapi tragedi ini, Pemerintah Daerah Sumbawa Barat berupaya maksimal untuk memulangkan jenazah para pahlawan devisa ini ke tanah kelahiran mereka.
"Saat ini, kami sedang berupaya melakukan proses pemulangan jenazah ketiganya. Dari laporan yang kami terima, tiga PMI tersebut bekerja di Turki dan Abu Dhabi," ungkap Sekretaris Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Sumbawa Barat, Provinsi NTB, yaitu Slamet Riadi pada Rabu (19/7/2023).
Keluarga dari para PMI yang meninggal ini sangat berharap agar jenazah mereka dapat dipulangkan dan dimakamkan di kampung halamannya, yaitu di Kelurahan Telaga Bertong, Batu Putih, dan Menala, Kecamatan Taliwang.
"Keluarga ingin mereka dimakamkan di sini (Sumbawa Barat)," tambahnya.
Informasi yang diperoleh menyebutkan bahwa dua PMI bekerja di Abu Dhabi, sementara satu orang bekerja di Turki. Mereka yang meninggal adalah warga dari tiga lokasi berbeda, yaitu Menala, Telaga Bertong, dan Desa Batu Putih.
"Pemulangan jenazah sedang kami koordinasikan lebih lanjut," janji Slamet.
Kabar meninggalnya tiga PMI asal Sumbawa Barat pertama kali dilaporkan oleh pihak keluarga ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi setempat. Meta, seorang pejabat dari dinas tersebut, menjelaskan bahwa pemerintah berencana akan mengundang perwakilan keluarga untuk membahas selanjutnya, termasuk memanggil perusahaan yang membantu mereka berangkat.
"Pihak keluarga tetap berharap agar ketiganya bisa dipulangkan dan dimakamkan di Sumbawa Barat. Besok, keluarga akan kami undang, termasuk perusahaan yang memberangkatkan mereka ke tempat tujuan," tegasnya.
Meta juga menyatakan bahwa ketiga PMI ini diketahui meninggal dunia karena sakit. Namun, laporan tersebut masih dalam tahap penelusuran lebih lanjut untuk mendapatkan informasi lebih jelas.
Sebelumnya, keluarga salah satu PMI asal Batu Putih telah melaporkan kasus ini kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ketika sang pekerja sedang menjalani perawatan di rumah sakit di Turki.
"Keluarga dari salah satu PMI di Batu Putih pernah melapor dan meminta agar anaknya segera dipulangkan karena sakit. Sayangnya, tidak berselang lama, PMI tersebut meninggal dunia," tuturnya.
Satu lagi PMI asal Kelurahan Menala, Kecamatan Taliwang, pertama kali dilaporkan meninggal dunia pada 10 Juli lalu. Sejak saat itu, pemerintah terus berupaya untuk membantu proses pemulangan jenazah ini.
"Kini, sudah 19 hari dan kita terus berupaya bagaimana pihak keluarga ini dapat difasilitasi untuk pemulangan jenazah tersebut," tutup Meta dengan harapan agar usaha pemulangan jenazah tiga PMI ini berhasil dilaksanakan dengan segera. (An).