Sumbawa Barat – Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) kembali meraih pengakuan nasional di sektor kesehatan, kali ini dari Kementerian Kesehatan. Kabupaten ini dinobatkan sebagai lokus pilot project Penerapan Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer di Indonesia.
Penghargaan ini, yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, diterima oleh Kepala Dinas Kesehatan Hj. Erna Idawati, SE yang mewakili Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM dalam acara Launching Nasional Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer yang diselenggarakan di Grand Ballroom Hotel JI Expo Convention Center Jakarta pada Kamis pagi (31/08/2023).
Kepala Dinas Kesehatan Hj. Erna Idawati, SE mengatakan, bahwa KSB mewakili Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) telah menjadi fokus pilot projek integrasi layanan kesehatan primer sejak tahun 2022. Dimana, Puskesmas Jereweh Kecamatan Jereweh yang menjadi pilot projeknya.
“Alhamdulillah tadi saya mewakili pak Bupati menerima langsung penghargaan dari Mentri Kesehatan,” kata Hj. Erna, saat di hubungi media via Whatsapp usai kegiatan tersebut.
Penghargaan ini, lanjutnya mengatakan, merupakan langkah signifikan dalam upaya meningkatkan sistem pelayanan kesehatan di KSB. Karena hal ini merupakan buah dari upaya kolektif seluruh tenaga kesehatan dalam melakukan yang terbaik sehingga medapatkan penghargaan ini.
“Saya berharap pengakuan ini akan mendorong semangat dan dedikasi untuk terus meningkatkan sistem pelayanan kesehatan di Sumbawa Barat,” harapnya.
Ia menjelaskan, bahwa Integrasi pelayanan kesehatan primer ini merupakan bagian dari kegiatan transformasi pelayanan kesehatan primer yang merupakan pilar pertama dari transformasi sistem kesehatan.
“Posyandu Primer, memberikan layanan kesehatan setiap hari dan mengkoordinir seluruh kegiatan Posyandu di tingkat dusun/RT/RW, sehingga layanan kesehatan menjadi terintegrasi, lebih mudah diakses dan berada dekat dengan masyarakat,” jelasnya.
Integrasi layanan primer di Puskemas / tingkat kecamatan, layanan akan diberikan dengan pendekatan kluster, yaitu kluster ibu hamil, anak dan remaja, kluster usia produktif dan lansia, serta kluster penanggulangan penularan penyakit / surveilans termasuk laboratorium puskesmas.
“Integrasi layanan prima di tingkat desa/kelurahan akan melibatkan seluruh struktur yang ada di desa, yaitu pemerintah desa dan Lembaga Kemasyarakatan Desa (Posyandu, PKK, dan Karang Taruna). Penguatan/revitalisasi Posyandu akan dilakukan dengan mengintegrasikan layanan kesehatan di desa seperti Pustu dan Poskesdes ke dalam Posyandu di desa menjadi Posyandu Prima,” ungkap Hj. Erna.
Kegiatan Posyandu di tingkat Dusun/RT/RW akan berjalan lebih efektif karena melaksanakan kegiatan Posyandu untuk seluruh sasaran siklus hidup mulai dari ibu hamil sampai dengan lansia secara terpadu dan terintegrasi dan diperkuat oleh kunjungan rumah oleh kader yang dilakukan secara rutin dan terencana.
“Terkait Posyandu Primer, diharapkan seluruh desa dapat dipenuhi dengan pelayanan kesehatan (minimal 1 perawat dan 1 bidan) yang akan bersinergi dengan Posyandu dalam Posyandu Prima,” pungkasnya.
(Foto: Menteri Kesehatan didampingi Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Rombongan, Bupati Sumbawa Barat Dr. Ir. H. W. Musyafirin, MM)
Dalam pemberitaan media ini sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia Ir. Budi Gunadi Sadikin, CHFC, CLU. Melaksanakan kunjungan kerja di Kecamatan Jereweh tepatnya di Posyandu Prima Desa Beru, Posyandu Prima Desa Goa, Posyandu Keluarga Olat Nuri II, dan Puskesmas Jereweh. Jum’at (14/10/2022).
Integrasi pelayanan Kesehatan primer menjadi pilar pertama dari transformasi system Kesehatan sehingga mendapat perhatian khusus dengan fokus terhadap upaya promotive dan preventif. Transformasi system Kesehatan tersebut dimulai dari Puskesmas, Posyandu sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa serta nantinya akan melibatkan fasilitas pelayanan Kesehatan swasta.
Pada kesempatan itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa peranan Puskesmas dan Posyandu serta kader-kader yang ada sangat penting dan menjadi unjung tombak dalam program ini.
“Hadirnya layanan primer ini, baik posyandu dan puskesmas direvitalisasi guna mencegah masyarakat agar tidak sakit, menjaga agar masyarakat tetap sehat dengan mengontrol pola makan, gaya hidup dan lain-lain. Sehingga kedepannya berfokus lebih banyak untuk menjaga masyarakat agar tetap sehat bukan untuk mengobati orang sakit. Saat ini Posyandu bisa melayani bayi, anak-anak, remaja, dewasa, ibu-ibu hingga lansia”, jelas Menkes.
Menkes mengapresiasi layanan Kesehatan primer yang ada di UPTD Puskesmas Kecamatan Jereweh dan Posyandu yang ada dan mengaku bahwa dari ratusan lokasi kunjungan yang telah ditinjau, hanya Puskesmas Jereweh yang terbaik yang pernah dikunjungi. (An).