BPBD KSB Gelar Pelatihan Khusus untuk Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana

Taliwang, Sumbawa Barat - Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menggelar pelatihan khusus bagi anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan Syamsia Samad, M.Si, Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Nasional Penanggulangan Bencana Provinsi Nusa Tenggara Barat (BNPB-NTB).


Abdullah, Kepala Sekretariat BPBD KSB, saat membuka acara pelatihan menyampaikan bahwa pelatihan khusus ini penting untuk meningkatkan pemahaman anggota forum mengenai tugas dan peran masing-masing.

"Tujuan dari pembentukan forum adalah untuk menjalin komitmen dari seluruh pihak dalam pengurangan risiko bencana, jadi harus dilanjutkan dengan pelatihan," ucapnya pada Senin (21/10/2024).

Abdullah juga menjelaskan bahwa anggota forum tidak hanya terdiri dari perwakilan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), tetapi juga melibatkan stakeholder dan media.

"Memang sengaja melibatkan semua unsur untuk menjadi anggota forum, agar bisa bersama menyampaikan informasi kebencanaan sebagai bentuk mitigasi," lanjutnya.

Sebagai upaya mitigasi, BPBD KSB secara bertahap melaksanakan berbagai kegiatan, termasuk membuat peta wilayah rawan bencana, jalur evakuasi saat terjadi bencana, memberikan penyuluhan, dan meningkatkan kesadaran masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana.

"Upaya mitigasi itu sendiri akan maksimal bersama anggota forum yang telah dibentuk dan sudah mengikuti pelatihan," urainya.

Syamsia Samad, dalam materi yang disampaikannya, menekankan pentingnya inventarisasi data terkait bencana, terutama saat terjadi keadaan darurat.

"Contohnya terkait ketersediaan armada yang akan digunakan, nantinya tidak saja sarana dari Pemerintah Daerah namun juga diperlukan dari pihak Industri/Perusahaan. Sehingga saling berkolaborasi antara Pemerintah Daerah dan Pihak Industri/Perusahaan dalam pengentasan bencana alam," bebernya.

Syamsia juga menjelaskan siklus sistem manajemen penanggulangan bencana yang terdiri dari tiga tahapan: pra bencana, saat terjadi bencana, dan pasca bencana. Ia juga menekankan bahwa pengurangan risiko bencana merupakan usaha sistematis untuk mengidentifikasi, mengkaji, dan mengurangi risiko bencana dalam rangka mengurangi kerentanan sosial-ekonomi terhadap bencana dan menangani bahaya-bahaya lingkungan maupun bahaya-bahaya lainnya yang menimbulkan kerentanan.

Yang terpenting, Syamsia Samad berharap anggota forum memahami tugas mereka sehingga saat terjadi bencana, mereka bisa langsung mengambil tindakan, terutama dalam penyelamatan atau upaya antisipasi pencegahan terjadinya korban jiwa.