AMMAN Dukung Sumbawa Barat Menuju Kabupaten Layak Anak

Sumbawa Barat, 31 Desember 2024 – PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia, mendukung percepatan terwujudnya Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) sebagai Kabupaten Layak Anak (KLA). Hal ini merupakan wujud komitmen perusahaan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat lingkar tambang, sebagai bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dalam bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

Dalam implementasinya, beberapa waktu lalu, AMMAN menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Gugus Tugas KLA di KSB dan sosialisasi mengenai beberapa topik terkait perlindungan anak, seperti Konvensi Hak Anak (KHA), Pencegahan Tindak Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak, anti bullying, dan Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi.

Dalam acara ini, AMMAN turut mengundang Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA) sebagai narasumber ahli, yang setiap tahunnya melakukan verifikasi dan asesmen KLA di seluruh provinsi, kota dan kabupaten di Indonesia.
PJ Sekretaris Daerah KSB Drs. Mulyadi pada saat membuka acara Bimtek mengatakan, “Penyelenggaraan Bimtek Gugus Tugas KLA KSB ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap indikator dan pelaporan KLA dalam rangka meningkatkan kualitas kegiatan KLA agar tepat sasaran, berdaya guna dan berhasil guna. Kami berharap dengan adanya Bimtek dan sosialisasi ini, peserta dapat memetakan permasalahan dan segera mencarikan solusi terbaik agar upaya percepatan status KLA dapat segera terwujud.”

RR Endah Sri Rejeki selaku Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi dan Partisipasi Anak KemenPPPA menyatakan, “Mewujudkan Indonesia Layak Anak ini memerlukan kerja keras dan dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, elemen masyarakat, pihak swasta, media dan pihak lainnya. Kita ingin anak-anak tumbuh dan menikmati masa anak-anaknya, sehingga menjadi penerus bangsa sebagai sumber daya yang sehat, berkualitas dan berdaya saing. Oleh sebab itu, kami sangat mengapresiasi AMMAN yang telah banyak melakukan program PPM yang mendukung KLA. Kami juga sangat mengapresiasi Pemda KSB yang terus berupaya untuk mewujudkan KLA di KSB,” ujarnya.

Sementara itu, Priyo Pramono selaku Vice President Social Impact AMMAN menyatakan bahwa dukungan AMMAN dalam menjadikan KSB sebagai KLA sejalan dengan kebijakan nasional dalam perlindungan anak. “Kesejahteraan anak dan perempuan merupakan salah satu perhatian utama kami dan terwujudnya KSB sebagai Kabupaten Layak Anak merupakan satu jalan untuk mewujudkan tujuan tersebut. Kami siap bekerja sama dengan semua pihak untuk mewujudkan tujuan bersama ini, sekaligus mendukung kebijakan nasional dalam perlindungan anak dan memenuhi hak-hak anak.”

Selain mendukung kegiatan Bimtek dan sosialisasi, AMMAN juga telah menjalankan berbagai  Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dapat mempercepat terwujudnya KLA di KSB.
Di bawah pilar Pengembangan Sumber Daya Manusia, terdapat berbagai program untuk pemenuhan hak anak, seperti program penurunan angka stunting, PAUD Prestasi, dan AMMAN Scholars. Salah satu program inovatif yang diperkenalkan AMMAN adalah Sports for Development (S4D), yang bertujuan untuk mendukung pembentukan karakter, gaya hidup sehat dan pemanfaatan waktu luang yang positif melalui olahraga, seperti sepak bola junior dan disabilitas yang telah dituangkan secara formal dalam Kesepakatan bersama antara AMMAN dan Pemerintah KSB yang penandatanganannya telah dilakukan pada tanggal 20 November tahun 2024.

Selain itu telah dikembangkan pula kegiatan olahraga secara umum termasuk basket perempuan, bola voli dan pengembangan olahraga selancar yang terdiri dari surfing dan skateboard untuk anak-anak sekolah.
Priyo menambahkan, “Perspektif KHA dan pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak diharapkan dapat diintegrasikan ke dalam penyusunan peraturan dan tata laksana pertandingan liga sepak bola junior, basket, surfing dan skateboard. Kami optimis dengan internalisasi nilai KHA kepada pemangku kepentingan ini akan semakin meningkatkan pemahaman dan mendukung implementasi di lapangan,” tambah Priyo.

Sebagai tindak lanjut dari Bimtek dan sosialisasi, akan dilakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan implementasi sebagai langkah wajib yang menjadi bagian integral dari kegiatan KLA KSB. Priyo menekankan bahwa seluruh upaya ini dapat terlaksana berkat kolaborasi berbagai pihak melalui koordinasi dengan Pemda KSB dan AMMAN.